Lomba Inovasi Daerah
M. Firmansyah
Badan Riset dan Inovasi Daerah. Disingkat Brida Kota Mataram buat lomba Inovasi daerah. Hadirkan banyak inovator. Sekurangnya 40 peserta unjuk kemampuan.
Mulai dari dokter, apoteker, guru, UMKM lincah kenalkan inovasi yang dibuat. Saya ditunjuk jadi salah seorang Juri. Ini langkah positif dari Brida Mataram.
Bicara inovasi. Khususnya industri, lagi-lagi saya contohkan jepang. Namanya Inovasi industri tidak lepas dari konsep start up. Pemerintah Jepang sangat serius besarkan start up. Banyak kegiatannya. Ada Japan inovation award, J-start up program, Tokyo Start Up Gateway, Japan Prize dan start up japan.
Program “Start Up Japan” misalnya jadi ajang untuk besarkan start up di negara itu. Kegiatannya mulai dari Kompetisi Startup, Pelatihan dan Mentoring, Networking,
Pendanaan, Infrastruktur dan Fasilitas, Promosi dan Pemasaran. Semua dibiayai, pun difasilitasi pemerintah.
Tadi, yang ikut lomba inovasi di Kota Mataram banyak ASN. Dan hampir semua mereka otodidak. Terutama dalam kembangkan aplikasi. Memang Kini era dibutuhkan keuletan dan kemauan belajar. Apapun bisa. Walau pendidikan tidak selaras.
Bila pemerintah punya visi industrialisasi, badan riset, dalam hal ini Brida kudu diberi ruang yang luas tuk gali banyak-banyak inovasi. Kegiatan Riset dan Pengembangan itu di sini.
Tentu, Industrialisasi harus fokus pada kreatifitas, kelak munculkan industri pasca inkubasi. Pada akhirnya kawasan industri jadi tujuan akhir. Dalam kawasan industri semua bisa diatur. Hulu pun hilir, inti maupun plasma.
Mumpung Sekarang sedang rame calon-calon kepala daerah. Bentarlagi mau pilkadal. Semoga beliau-beliau tidak lupa budayakan inovasi. Salam inovasi. (writenomic)
news via inbox
Nulla turp dis cursus. Integer liberos euismod pretium faucibua