Dalam buku “Development, Geography, and Economic Theory” oleh Paul Krugman, terdapat bab yang membahas “Geography Lost and Found” merujuk pada konsep penting yang dibahas dalam konteks peran geografi dalam perkembangan ekonomi. Pada bagian ini, Krugman menjelaskan bahwa meskipun teori ekonomi tradisional seringkali mengabaikan faktor geografis dalam analisis ekonomi, geografi itu sendiri “ditemukan kembali” sebagai elemen yang sangat penting dalam memahami perbedaan perkembangan ekonomi antar wilayah.
Krugman menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun, para ekonom sering kali mengabaikan peran geografi dalam teori ekonomi. Dalam banyak teori, faktor lokasi, jarak, dan distribusi tidak dimasukkan sebagai komponen penting dalam analisis ekonomi. Hal ini menyebabkan “geografi hilang” dalam kajian ekonomi.
Namun, melalui teori ekonomi spasial, Krugman mengembalikan pentingnya geografi dalam pemahaman ekonomi. Ia memperkenalkan konsep aglomerasi (pengelompokan aktivitas ekonomi di suatu lokasi) yang menunjukkan bahwa lokasi dan kedekatan antar perusahaan dan individu memiliki pengaruh besar terhadap efisiensi ekonomi, peningkatan produktivitas, dan inovasi.
Krugman juga membahas bagaimana perubahan dalam perdagangan internasional dan globalisasi telah mengubah bagaimana kita memandang peran geografi dalam ekonomi. Sementara beberapa wilayah di dunia (terutama yang berada di pusat-pusat perdagangan atau dekat dengan sumber daya dan pasar utama) semakin berkembang, wilayah lain yang lebih terpencil atau kurang terhubung malah mengalami keterbelakangan.
Krugman mengungkapkan bahwa geografi ditemukan kembali sebagai kunci untuk memahami ketimpangan regional dan global dalam pembangunan ekonomi. Dalam konteks ini, “geografi ditemukan kembali” berarti pemahaman bahwa perbedaan lokasi dan akses terhadap pasar, teknologi, serta infrastruktur menjadi faktor utama yang menentukan seberapa cepat atau lambat sebuah wilayah atau negara dapat berkembang.
Pada akhirnya, Krugman menyarankan bahwa kebijakan ekonomi harus memperhitungkan faktor geografis. Ini berarti bahwa pembangunan ekonomi harus dirancang dengan mempertimbangkan kedekatan wilayah terhadap pusat-pusat ekonomi, serta faktor lain seperti infrastruktur dan konektivitas antarwilayah. Dengan “menemukan kembali” geografi, ekonomi dapat lebih inklusif dan adil, dengan peluang yang lebih merata bagi semua wilayah.
Secara keseluruhan, bab “Geography Lost and Found” memberikan wawasan yang mendalam tentang betapa pentingnya lokasi dan geografi dalam teori ekonomi, serta bagaimana kita bisa memahami dan menangani ketimpangan pembangunan yang terjadi antara wilayah yang satu dengan lainnya.