Mahalnya Tiket Pesawat
@mf
Tiket pesawat dari dan menuju NTB masih saja mahal. Bagaimana ini, sementara daerah lagi fokus tumbuhkan pariwisata. Dimana transportasi jadi Rohnya. Adakah calon gubernur punya amunisi turunkan harga tiket?
Walau ada maskapai baru masuk. Tidak juga pengaruhi harga. Publik bertanya tanya. Kenapa harga tiket tidak beranjak turun.
Robert H. Frank menulis buku. Judulnya the Economic Naturalist: In Search of Explanations for Everyday Enigmas. Buku itu ada bab terkait Why Are Round-Trip Fares to the Same Destination Sometimes Different?
Frank katakan memang tidak mesti jarak sama, waktu tempuh sama sebabkan harga tiket sama. Secara ekonomi dapat dijelaskan dari beberapa aspek. Menurut Robert Frank.
Diskriminasi harga, artinya penetapan harga berbeda, produk sama untuk pelanggan yang berbeda. Konsep ini panjang ceritanya. Intinya maskapai telah kaji, orang yang naik pesawat dengan tiket mahal mungkin tidak terlalu peduli harga tiket. Apa begitu profile penumpang dari dan menuju NTB?
Permintaan dan penawaran. Berlaku hukum pasar biasa. Semakin tinggi permintaan, semakin tinggi pula harga tiket. Pun sebaliknya. Tiket sangat mahal ketika musim-musim tertentu. Liburan, event olah raga dan lain-lain.
Biaya operasional, khususnya biaya operasional di bandara, seperti biaya parkir, biaya mendarat dan layanan lain di bandara. Bila murah, murahlah harga tiketnya. Naiknya biaya operasional, ujung-ujungnya ditanggung konsumen.
Persaingan. Semakin banyak pesaing harga lebih kompetitif (murah) untuk merebut pelanggan. Tapi bila profile penumpang juga tidak peduli harga, tiket akan tetap mahal walau persaingan itu ada.
Lalu bagaimana cara benahi ini. Yang bisa diintervensi pemerintah, cek biaya operasional khususnya di bandara. Apa tidak kemahalan. Tetap cari peluang untuk tambah maskapai, pada jumlah tertentu sehingga lahir persaingan. Bila hanya beberapa saja, ciri pasar oligopoli tetap berlaku. Harga tiket tetap tidak kuasa diturunkan.
Diskriminasi harga itu wilayah internal maskapai. Disitulah strategi mereka untuk raih untung sebesar-besarnya. Juga tergantung profile pelanggan, atau strategi lainnya.
Masalah ini harus segera dientaskan. Bila tidak, daerah ini akan jauh dari keunggulan kompetitif, walau keunggulan komparatif itu ada.
news via inbox
Nulla turp dis cursus. Integer liberos euismod pretium faucibua