Madinah dan Visi 2030: Membangun Masa Depan yang Harmonis
Madinah, kota yang tidak pernah sepi, selalu dipadati oleh pengunjung 24 jam sehari. Hilir mudik jamaah dari dan menuju Masjid Nabawi menciptakan suasana yang hidup. Dengan hotel-hotel megah menjulang tinggi dan desain kota yang memadukan futurisme dengan nilai-nilai religi, Madinah tampak laksana surga bagi para peziarah.
Bulan Desember menandai awal musim dingin di Madinah, dan dinginnya yang menusuk dapat disingkirkan dengan secangkir kopi dan makanan khas Arab yang lezat. Inilah pesona Kota Madinah yang membuat setiap kunjungan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Di sekitar hotel, para penjual ramah memanggil-manggil pengunjung. Menariknya, banyak dari mereka yang mahir berbahasa Indonesia, setidaknya untuk keperluan transaksi. Sebagaimana diungkapkan salah satu penjaga toko, masyarakat Indonesia adalah pembeli terbesar di sini. “Kami harus paham bahasa Indonesia,” katanya.
Sebagian besar pekerja dan penjaga toko di Madinah bukanlah asli Saudi. Mereka berasal dari Pakistan, India, dan negara-negara sekitarnya, bahkan ada yang berasal dari Indonesia. Dengan gaji minimal nasional sebesar 1.500 riyal sebulan, mereka dituntut untuk hidup hemat, yang tentu menjadi tantangan tersendiri.
Salah seorang ustad muda yang tengah mengambil program doktor di Universitas Madinah menjelaskan bahwa ruang pekerjaan yang terbatas menjadi isu yang perlu diatasi. Pengangguran di Saudi saat ini tercatat 3,3 persen pada 2024, menurun dari 9 persen di tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Ini menunjukkan bahwa ada kemajuan, tetapi tantangan tetap ada.
Sejak pengenalan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang kini mencapai 15 persen, para pelancong, khususnya yang datang dari luar Saudi, merasakan dampaknya. PPN ini mengalami peningkatan sejak pertama kali dikenalkan pada 2018 yang hanya 5 persen. Namun, meski PPN tinggi, pertumbuhan ekonomi di Madinah terus berputar, seolah menciptakan ritme yang serupa dengan tawaf di sekitar Ka’bah.
Di balik segala kontroversi, visi Saudi 2030 tampak berada di jalur yang tepat. Dengan penekanan pada pengembangan ekonomi, pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja, negara ini berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Namun, kita juga perlu merenungkan visi daerah dan negara kita ke depan. Bagaimana kita dapat berkontribusi untuk mencapainya bersama-sama? Membangun visi yang kuat dan terarah adalah langkah awal yang penting. Mari kita berkolaborasi dan berinovasi demi masa depan yang lebih baik untuk semua.
news via inbox
Nulla turp dis cursus. Integer liberos euismod pretium faucibua